Bangsa
mesir, sebagai pemilik peradaban tinggi di masa lalu memiliki tiga
masa yang bisa dijadikan pembeda. Yaitu mesir kuno, mesir petengahan,
dan mesir baru. Berikut ketiganya secara singkat.
Mesir
Kuno (3400 SM – 2160 SM)
Raja
Mesir Kuno adalah Menes yang berhasil menyatukan Mesir dari perang
saudara sehingga Mesir dianggap mulai aman.
Mesir
Pertengahan (2160 SM – 1788 SM)
Ibu
kota Mesir pada masa ini di Thebe, rajanya bernama Sesotris III. Ia
berhasil mempersatukan Mesir kembali dari perang saudara. Ia berusaha
memperluas wilayah ke Palestina dan Sudan. Setelah diganti Menemhet
III, Kerajaan Mesir semakin maju pertaniannya. Mereka sudah mengenal
teknologi mengeringkan rawa untuk lahan pertanian. Mesir Pertengahan
mundur karena serangan Hykos yang gemar berperang.
Mesir
Baru (1500 SM – 1100 SM)
Dengan
pengalaman serangan Hykos dari Asia, rakyat Mesir sadar dan bangkit
di bawah Raja Ahmosis I dan mengusir Hykos dari Mesir sehingga
berdirilah Mesir Baru yang kuat dan berlangsung sampai tahun 1100 SM.
Rakyat Mesir diajak menyembah Dewa Amon dan oleh Raja Thutmosis III
dibangun rumah dewa Amon Re di kota Karnak dan Luxor. Setelah diganti
oleh Raja Amenhotep IV, rakyat Mesir mulai menganut monoteisme, yakni
hanya menyembah dewa Amon yang digambarkan sebagai bulatan Matahari
dianggap universal.
Keruntuhan
Mesir disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a.
Serangan bangsa Assiria pada tahun 672 SM.
b.
Serangan dari Persia.
c.
Diserang Macedonia di bawah Iskandar Zulkarnaen.
d.
Jatuh ke tangan Romawi di bawah Oktavianus.
e.
Dikuasai oleh Inggris.
Itulah
sekilas tentang mesir kuno, pertengahan, dan baru. Semoga bermanfaat.