Malam pembaca setia BUIHKATA.blogspot.com malam ini admin DK ingin menjawab permintaan dari sodara kita sibirong buat ngepost SEJARAH TANAH BATAK nah yuk kita simak artikel ini
Batak
sering disebut Toba, dan terdiri dari daerah lembah dan pegunungan. Pada
awalnya masyarakat batak yang ada di Sianjur harus menghadapi migrasi dan urban dari Sianjur
akibat tidak cukupnya lagi lahan mata
pencaharian. Disatu sisi adanya daerah Barus yang merupakan Pusat perdagangan
Perniagaan terutama untuk memperoleh garam dan kebutuhan lainnya. Sehingga
membuat orang Batak di Sianjur keluar
mencari mata perncaharian keluar dari Sianjur .
Upaya untuk mendapatkan mata pencaharian tersebut termasuk untuk
mendapat pekerjaan di daerah Barus yang membuat orang Batak keluar dari Sianjur
karena memang didaerah Baruslah terdapat pertumbuhan ekonomi masyarakat pada
masa itu. Dalam memperoleh mata pencaharian tersebut mereka datang melalui
daerah Balige, Tarutung, Silindung dan Humbang. Pada masa masuknya VOC dan
Eropa lainnya daerah tersebut telah
dijadikan VOC sebagai sentra-sentra perniagaan dan markas mereka .
Ditempat
tersebut VOC sangat membutuhkan orang-orang yang mau dipekerjakan. Bekerja sebagai
buruh. Dalam rangka bekerja maka orang batak dari tempat asalnya sekitar
Sianjur menyebutnya pergi ke Toba atau pergi bekerja secara Tenaga Lepas
Harian.
|
SEJARAH TANAH BATAK
|
Kepergian
untuk datang bekerja secara tenaga lepas harian kedaerah yang dijadikan VOC dan
Eropa lainnya yang adanya di daerah Balige, Tarutung, Pearaja, Silindung dll membuat istilah pergi ke Toba menjadi
popular dan lama kelamaan daerah tersebut disebut daerah TOBA
.
Sedangkan
untuk daerah pesisir yang cenderung ke sebelah pantai barat Sumatera dan
terdapat disana ‘pemandian yang indah “ bernama “Tapian Na Uli’ . Dari daerah
pedalaman Toba (Taput sekarang) terdapat jalan setapak pengangkut garam (
dikenal sebagai jalan parlanja sira ) ke pesisir barat yang disebut dusun
Tapiannauli, Sorkam dan Barus.
Disebabkan
pada awalnya kapal-kapal orang Eropa khususnya Inggris berlabuh di Tapiannauli
dan dilanjutkan oleh VOC maupun masuknya kolonialisme Belanda tahun 1907 yang
menggunakan nama tempat berlabuh mereka tersebut dalam gambar peta disebutnya
Bay of Tapanully (Inggris) dan atau Baai van Tapanoeli (Belanda) sampai dengan
masa kemerdekaan RI membuat nama Tapanuli lebih dikenal sebagai nama geografis
Toba atau Tanah Batak.
Pulau
Samosir, dalam bahasa batak kata samosir tidak pula jelas artinya, dan menurut
penulis kata samosir adalah pemberian dari para pedagang Inggris. Pedagang Inggris tersebut terhadap sesama saudagar
lainnya telah mengklaim tanah batak terutama pelabuhan Barus adalah kekuasaan
Inggris.
Disaat
bangsa Inggris tersebut datang memasuki pedalaman tanah batak terutama memasuki
daerah danau toba termasuk daerah pulau samosir mereka menemukan banyak manusia
yang menganggap dan menyebutnya dirinya dengan sebutan raja. Oleh karena itu
oleh para pedagang Inggris menyebut pulau tersebut sebagai pulau some – a – sir
disebut dengan cepat menjadi samosir yang dapat berarti sebagai pulau sejuta
raja.
Nah sekian dulu ya post dari mimin semoga bermanfaat buat semua :)