Sejarah Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan dapat dikatakan sebagai kelanjutan
dari Kerajaan Mataram Kuno, nama “kamulan” bisa dianggap sebagai perubahan kata
“kamulyan” atau “kemulian”, sebagian ahli berpendapat Medang Kamulan adalah ibu
kota Kediri atau Janggala. Ada pula yang menyebut sebagai Kerajaan Kahuripan.
Ada dua prasasti yang mengisahkan Medang Kamulan, yaitu prasasti Empu Sindok,
yang menceritakan masa pemerintahanya sendiri dan prasasti Calcutta, yaitu
menceritakan awal mula silsilah dinasti Isana sampai pemerintahan Airlangga .
Raja Raja Kerajaan Medang Kamulan
- Empu Sindok
- Daimawangsa Teguh
- Airlangga
- Bisapra Bhawa
- Wijayawarman
- Adhamapanuda
- Wuwasari
Aspek Aspek Kehidupan Medang
Kamulan
Aspek Kehidupan agama
Sebagai kelanjutan dari kerajaan
Mataram Kuno, kehidupan keagamaan Hindu dan Budha masih sama-sama mendapat
perhatiaan dari kerajaan, toleransi antar pemeluk juga sudah terlaksana .
Aspek Kehidupan Sosial
Kehidupan Sosial kemasyarakatan
dibedakan atas sistem kasta dan sistem feodalisme, yaitu kedudukan seseorang
berdasarkan sistem birokrasi dan kepemilikan kekayaan (tanah). Dan toleransi
antar pemeluk agama juga tinggi .
Aspek Kehidupan Ekonomi
Kehidupan Ekonomi Medang Kamulan
mengarah pada sektor pertanian, pelayaran dan perdagangan. Sungai Berantas dan
Bengawan Solo menjadi jalur perdagangan. Pada masa pemerintahan Airlangga
dibuka pelabuhan Ujung Galuh dan Kembang Putih, dan dibangun pula tanggul
Sungai Brantas di Waringan Sapta untuk kepentingan pertanian .
Aspek Kehidupan Budaya
Masyarakat Medang Kamulan mempunyai teknologi tinggi,
terbukti mampu membuat bendungan pada pemerintahan Empu Sindok, kebiasaan baca
tulis juga berkembang pesat, bahkan Empu Sindok juga sempat menulis sebuah
kitab yang berjudul Sang Hyang Kamahayanikan, dan pada pemerintahan Airlangga
banyak dibangun tempat-tempat pertapaan dan asrama-asrama pendeta .