Pada tahun 1925, astronom Edwin Hubble menyusun pengklasifikasian galaksi yang masih terpakai hingga sekarang. Berdasarkan bentuknya, galaksi dikelompokkan menjadi tiga - elips, spiral, dan tidak beraturan - kemudian ditambahkan yang keempat, lentikular. Sekitar 60% galaksi yang teramati berbentuk spiral, 20% lentikular, 15% elips, dan 3%-5% tidak beraturan.
Galaksi Elips
Galaksi Elips (E) memiliki bentuk spheroidal yang memipih ke arah tepi. Galaksi elips dari 0-7 menurut kelonjongan elipsnya.
Galaksi Lentikular
Galaksi lentikular (SO) memiliki kemiripan dengan galaksi elips, namun memiliki pusat yang menonjol seperti galaksi spiral.
Galaksi Spiral
Galaksi spiral memiliki lengan-lengan spiral yang berada di intinya. Galaksi spiral dikelompokkan lagi menjadi Sa, Sb, dan Sc menurut ukuran inti dan bentuk lengan spiralnya. Bimasakti merupakan galaksi spiral Sb.
Galaksi spiral normal (S) memiliki dua lengan spiral yang bersebarangan satu sama lain. Galaksi spiral batang (Sb) ditandai dengan adanya pita bintang-bintang dan materi antarbintang yang berasal dari penggabungan lengan spiral.
Galaksi Tidak Beraturan
Galaksi tidak beraturan tidak memiliki inti, lengan, atau pun bentuk khusus. Galaksi tidak beraturan tipe I (Irr I) tidak memiliki struktur apa pun, adapun tipe II (Irr II) masih menunjukkan struktur yang berubah akibat gangguan.